Senin, 1 Agustus 2022 menjadi hari yang tak terlupakan. Setelah persiapan di hari sebelumnya, sekitar jam 10 pagi saya masuk ke ruang operasi di rumah sakit Siloam, Yogyakarta untuk tindakan kuret atau kuretase. Tindakan ini terpaksa harus dilakukan untuk mengeluarkan kehamilan yang nggak sehat. Takut? Nggak terlalu sih, karena ini kali kedua mengalami keadaan yang nyaris sama. Nyaris sama, tapi berbeda. Kehamilan pertama di tahun 2019, janin berhenti berkembang di usia kehamilan sekitar 8 minggu. Saat itu saya nggak memilih kuret dan membiarkan keguguran terjadi secara alami. Ketika terjadi pendarahan, barulah saya pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun pada kehamilan kedua yang ternyata juga nggak berjalan normal, saya memilih untuk melakukan tindakan kuret. Soalnya, pengalaman keguguran yang pertama rupanya sangat membekas. Saya masih trauma membayangkan pendarahan dan perjalanan panjang ke rumah sakit. Nah, setelah mengalami dua kali kehamilan yang nggak n
Komentar
Posting Komentar