Selama program hamil, saya tergabung dalam grup khusus pasien-pasien sebuah klinik program hamil. Dari grup ini saya mendapat banyak sekali informasi berharga dan motivasi untuk terus memperbaiki pola hidup demi keberhasilan program bayi tabung. Nah, ada satu kisah tentang persiapan bayi tabung yang menginspirasi saya. Berikut akan saya bagikan kisah tersebut dengan menyamarkan nama asli pemilik kisah. Semoga bermanfaat!
Melangkah Tanpa Persiapan Bayi Tabung
Sebut saja namanya Delima. Beliau sudah 2x menjalani program bayi tabung. Program pertama dilakukan tahun 2016, saat itu usianya 36 tahun. Kasus mereka ditandai sebagai unexplained infertility, sebab hasil tes Delima dan suami terlihat normal. Saat menjalani program yang pertama ini, Delima mengantongi hasil AMH 2.3. Ada beberapa polip di rahimnya dan sudah dibersihkan satu bulan sebelum program bayi tabung dimulai.
Pada program bayi tabung pertama ini, Delima menjalaninya tanpa persiapan bayi tabung apapun. Dengan penuh percaya diri, Delima dan suami menjalani semua prosedur bayi tabung. Sayang, mereka belum beruntung alias gagal.
Persiapan Bayi Tabung yang Lebih Matang
Dua tahun setelah kegagalan program bayi tabung yang pertama, Delima kembali berencana mencoba kembali program bayi tabung. Seorang sahabat memintanya untuk membaca buku yang ditulis Rebecca Fett yang berjudul “It Starts With The Egg”.
Buku ini menjabarkan secara detil bahwa untuk setiap kehamilan dimulai dari sel telur atau ovum yang berkualitas baik. Dengan kata lain, kualitas telur yang baik sangat menentukan keberhasilan program bayi tabung. Berikut ini pengetahuan penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan sel telur yang berkualitas.
Telur yang dilepaskan ovarium di bulan ini ternyata sudah dipersiapkan sejak 3 bulan sebelumnya. Karena itu, penting untuk menjaga pola makan, mengkonsumsi vitamin, olaharaga dan menjalani gaya hidup sehat minimal 3 bulan sebelum memulai program bayi tabung demi mendapatkan telur yang berkualitas.
Kesuburan Wanita Dipengaruhi Faktor Internal & Eksternal
Kesuburan wanita tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal, tetapi juga faktor eksternal. Salah satunya adalah penggunaan produk-produk yang mengandung phthalates. Phthalates tak lain adalah zat kimia yang dipakai untuk membuat plastik menjadi fleksibel dan kokoh.
Tak hanya pada plastik, phthalates ditemukan pula pada beragam produk sehari-hari seperti cat kuku, sabung, shampo, detergen, hair spray dan produk perawatan kulit. Phthalates juga didapati pada makanan yang kemasannya mengandung phthalates.
Karena itu, sebaiknya 3 bulan sebelum menjalani program bayi tabung, kurangi atau hindari pemakaian produk yang mengandung phthalates. Hindari pula produk yang mengandung fragrance, paraben dan BPA (Bisphenol A).
Konsumsi Vitamin
Konsumsi vitamin yang penting dan diperlukan oleh sel telur. Setidaknya ada dua vitamin penting yang tak boleh terlewatkan yakni asam folat (folid acid) dan multivitamin prenatal. Asam folat dengan dosis 800mg per hari bisa mengurangi resiko birth defect. Konsumsilah kedua vitamin ini minimal 3 bulan sebelum program bayi tabung.
Memastikan tubuh memiliki kadar vitamin D yang cukup. Lakukan tes darah untuk mengecek kadar vitamin D dalam tubuh.
Konsumsilah Coenzyme Q10 atau CoQ10
Sejumlah studi menunjukkan CoQ10 mampu meningkatkan kualitas telur yang mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Konsumsilah CoQ10 400mg per hari setidaknya 3 bulan sebelum menjalani program bayi tabung.
Akupuntur
Lakukan akupuntur kesuburan secara rutin 3 bulan sebelum mulai program bayi tabung. Akupuntur kesuburan bisa meningkatkan kesuburan, membuat rileks dan melancarkan peredaran darah di sekitar rahim.
Jaga Pola Makan
Jaga pola makan dengan mengurangi mengkonsumsi karbohidrat. Kurangi atau hindari mengkonsumsi gandum dan nasi putih. Gantilah dengan sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti beras coklat atau beras merah.
Mengkonsumsi Makanan Sehat
Mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Jika memungkinkan, pilihlah sayur dan buah organik. Hindari produk-produk GMO.
Hentikan mengkonsumsi makanan proses atau makanan pabrikan seperti mie instan, makanan kalengan, minuman kalengan dan juga makanan cepat saji.
Perhatikan Kesehatan Gigi
Segera ke dokter gigi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan gigi.
Konsumsi DHEA
Konsumsi DHEA dengan rekomendasi dari dokter. Sebab dosis yang tidak tepat bisa memicu infertilitas. DHEA dalam dosis yang tepat bisa meningkatkan kesuburan bagi mereka yang memiliki kualitas telur tidak bagus atau diminishing ovarian reserve.
Lakukan Olahraga Secara Rutin dan Istirahat Cukup
Pilih olahraga yang disukai sehingga bisa dilakukan dengan gembira. Olahraga yang sederhana pun sangat baik dilakukan asalkan dijalankan secara rutin. Contohnya jalan kaki atau lari.
Dengan persiapan bayi tabung yang lebih serius seperti ini, Delima mendapatkan suntikan Gonal F 225mg dan Menopor 75mg selama 8 hari saat program bayi tabung. Ketika OPU dilakukan, Delima mendapatkan 5 folikel dengan sel telur di dalamnya. 5 folikel ini dibuahi dengan sperma sang suami dan berkembang menjadi 5 blastocysts pada hari kelima. Semua embrio bertahan dengan baik dan berkualitas baik. Delima memutuskan untuk memasukkan 2 embrio dan keduanya bertahan. Delima pun akhirnya hamil kembar.
foto: Amazon.com |
Posting Komentar